Selasa, 31 Maret 2015

DEMOKRASI



DEMOKRASI

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Pada intinya, yang banyaklah yang menang dan yang banyak dianggap sebagai suatu kebenaran. Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yg sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.

Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembaga-lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan kewenangan eksekutif, lembaga-lembaga pengadilan yang berwenang menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan lembaga-lembaga perwakilan rakyat (DPR, untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan menjalankan kekuasaan legislatif. Di bawah sistem ini, keputusan legislatif dibuat oleh masyarakat atau oleh wakil yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang diwakilinya (konstituen) dan yang memilihnya melalui proses pemilihan umum legislatif, selain sesuai hukum dan peraturan.

Prinsip – prinsip demokrasi :
  1. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga.
  2. Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang sedang berubah.
  3. Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur.
  4. Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum.
  5. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman.
  6. Menjamin tegaknya keadilan.
Kemudian, menurut menurut Alamudi sebagaimana dikutip oleh Sri Wuryan dan Syaifullah dalam bukunya yang berjudul Ilmu Kewarganegaraan (2006:84), suatu negara dapat disebut berbudaya demokrasi apabila memiliki soko guru demokrasi sebagai berikut:
  1. Kedaulatan rakyat.
  2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah.
  3. Kekuasaan mayoritas.
  4. Hak-hak minoritas.
  5. Jaminan hak-hak asasi manusia.
  6. Pemilihan yang bebas dan jujur.
  7. Persamaan di depan hukum.
  8. Proses hukum yang wajar.
  9. Pembatasan pemerintahan secara konstitusional.
  10. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik.
  11. Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama dan mufakat.
Prinsip-prinsip demokrasi yang diuraikan di atas sesungguhnya merupakan nilai-nilai yang diperlukan untuk mengembangkan suatu bentuk pemerintahan yang demokratis. Berdasarkan prinsip-prinsip inilah, sebuah pemerintahan yang demokratis dapat ditegakkan. Sebaliknya tanpa prinsip-prinsip tersebut, bentuk pemerintah yang demokratis akan sulit ditegakkan.

Mewujudkan nilai-nilai demokrasi agar tercipta di kehidupan sehari-hari memang tidak mudah,oleh karna itu kita sebagai masyarakat harus lebih memahami lagi dan masih perlu pembelajaran,agar Suatu hari nanti, kita berharap bahwa demokrasi telah benar-benar membudaya di tanah air kita, baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga terciptanya demokrasi yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. 

Ada pun perilaku budaya demokrasi yang perlu di kembangkan dalam kehidupan sehari-hari adalah hal-hal berikut :

1. Menjunjung tinggi persamaan : Menjunjung tinggi persamaan mengandung makna bahwa kita mau berbagi dan terbuka menerima perbadaan pendapat, keritik dan saran dari orang lain.
2. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban : Dalam kehidupan bermasyarakat, ada batas-batas yang harus di hormati bersama berupa hak-hak yang dimiliki orang lain sehingga batasan norma yang berlaku dapat dipatuhi.
3. Membudayakan sikap yang bijak dan adil : Bijak dan adil dalam makna yang sederhana adalah perbuatan yang benar-benar dilakukan dengan perhitungan, mawas diri, mau memahami yang dilakukan orang lain ,proporsional, tidak diskriminatif, terbuka, dan menjaga persatuan dan kesatuan lingkungan masyarakat sekitar.
4. Membijaksanakan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan : Dalam musyawarah mufakat terkandung makna bahwa pada setiap kesempatan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan diperlukan kesadaran dan dan kearifan untuk memutuskan.
5. Mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional : Makna penting dalam memahami sikap mengutamakan persatuan dan kesatuan adalah bagaimana kita mampu berbuat tanpa pamrih untuk kepentingan bangsa dan Negara, betapa pun yang kita lakukan adalah hal-hal kecil dalam status dan profesi yang kita miliki.

DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP MASYARAKAT INDONESIA



DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP MASYARAKAT INDONESIA

Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya.

Apa sajakah dampak negatif globalisasi dalam kehidupan masyarakat Indonesia?

a. Sektor Ekonomi
Dampak globalisasi dalam kehidupan masyarakat di sektor ekonomi yang bersifat negatif antara lain masuknya perusahaan asing yang menyisihkan perusahaan lokal, masuknya produk asing yang menjatuhkan harga industri lokal, adanya kemajuan teknologi dalam peralatan industri membuat tenaga kerja manusia dikurangi (diganti menjadi robot) dan sebagainya.

b. Sektor Politik
Dampak globalisasi di sektor politik misalnya adanya ancaman dari luar negeri sehingga mempengaruhi kebijakan pemerintah, adanya pemahaman luar yang melunturkan sifat gotong royong dan kebersamaan yang merupakan ciri khas masyarakat Indonesia, kekuatan modal asing dapat mempengaruhi siapa yang akan dijadikan sebagai pejabat negara, munculnya sikap-sikap politik yang jauh dari kepribadian bangsa Indonesia seperti aksi-aksi demonstrasi yang diikuti dengan perilaku anarkis sehingga menimbulkan kerusuhan dan sebagainya.

c. Sektor Sosial-Budaya
Dampak globalisasi di sektor sosial budaya misalnya masuknya budaya luar negeri yang negatif melalui media masa, berkurangnya rasa kecintaan masyarakat terhadap negeri sendiri, timbulnya sifat-sifat negatif seperti pesimistis, pragmatis, individualistis yang bukan merupakan sifat khas bangsa Indonesia, berubahnya gaya hidup masyarakat yang menjadi kekoreaan, kebarat-baratan atau kearab-araban, masuknya gaya kapitalis dan liberalis yang dapat merusak sendi-sendi kehidupan agama masyarakat Indonesia dan sebagainya.

Selain di sektor ekonomi, politik dan sosial budaya, dampak globalisasi dalam kehidupan masyarakat juga bisa berpengaruh bagi keadaan alam yang secara langsung juga bisa mempengaruhi kesehatan manusia. Misalnya, industri secara besar-besaran di negara maju dapat merusak alam dan memberikan dampak pada pemanasan global. Dampak ini dapat dirasakan oleh negara lain meskipun negara tersebut merupakan negara berkembang yang skala industrinya masih kecil.

Lalu, apa yang harus dilakukan guna menghadapi dampak globalisasi dalam kehidupan masyarakat?
Yang harus dilakukan adalah menghadapinya, bukan menghindarinya karena globalisasi itu tidak bisa dihindari sebagai akibat terjalinnya hubungan internasional. Pada hakekatnya seseorang itu sudah dibekali oleh ilmu agama untuk menghadapi dampak baik dan buruk dari lingkungan luar. Dengan ilmu agama, seseorang akan tahu tentang bagaimana dalam bersikap -apakah diambil atau ditolak- segala sesuatu yang datang dari luar.
Dalam kaitannya berbangsa dan bernegara, sejatinya pancasila juga telah memberikan acuan bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan terkait dampak globalisasi ini. Kita mengenal pada sila pertama yakni, “keTuhanan Yang Maha Esa” yang bermakna bahwa masyarakat dan pemerintah dalam bersikap harus selalu sesuai dengan ajaran Tuhan. Kemudian di sila kedua,”Kemanusiaan yang adil dan beradab” yang bermakna bahwa pemerintah beserta masyarakat harus besikap adil serta mengedepankan adab atau sopan santun. Ini berarti adab dalam berbudaya dan kultur masyarakat harus tetap dipegang sebagai jati diri bangsa, bukan malah ikut bergaya seperti budaya dan kultur asing.

Apa sajakah dampak positif globalisasi dalam kehidupan masyarakat?

a. Sektor Ekonomi
Dampak positif globalisasi dalam kehidupan masyarakat di sektor ekonomi misalnya masuknya barang dan jasa yang dibutuhkan dalam negeri dimana perusahaan dalam negeri belum mampu membuatnya, terjadinya perubahan di tatanan kehidupan yang menjadi lebih maju, meningkatnya produktivitas karena adanya kemajuan teknologi dalam industri.

b. Sektor Politik
Dampak positif globalisasi dalam sektor politik misalnya munculnya kehidupan masyarakat yang lebih demokratis dan transparan, ini didukung dengan adanya kemajuan teknologi dan komunikasi.

c. Sektor Sosial Budaya
Dampak positif globalisasi dalam sektor sosial budaya misalnya adanya sikap untuk menunjukan budaya dalam negeri ke luar negeri, masuknya budaya luar negeri ke Indonesia dapat menciptakan kolaborasi budaya yang baru, timbulnya inovasi diri dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Nah, dengan mengetahui dampak globalisasi dalam kehidupan masyarakat ini setidaknya memberikan gambaran sehingga kita tidak kehilangan arah melainkan justru bisa menumbuhkan berbagai sikap positif antara lain siap berkompetisi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, meningkatkan kualitas mutu, selalu beorientasi ke masa depan dan selalu memacu diri dalam meraih prestasi.